Selasa, 26 Februari 2013

Rangkaian Indikator Sinyal Stereo

Rangkaian Indikator Sinyal Stereo terdapat hampir di setiap perangkat pesawat penerima radio FM. Indikator ini menunjukkan kondisi sinyal, apakah stereo atau tidak, atau sinyal mono yang di-stereo-kan. Indikator ini juga menunjukkan kekuatan sinyal dari stasiun pemancar radio yang bersangkutan. Namun kebanyakan indikator yang terpasang di pesawat penerima radio FM saat ini tidak menunjukkan keadaan “stereo” yang sebenarnya. Sinyal stereo itu tidak selamanya harus seimbang antara level kanan dan kiri.

Bila Anda ingin mengetahui tingkat ke-stereo-an sinyal stereo yang tertangkap di pesawat penerima Anda, sebaiknya sekarang merakit Rangkaian Indikator Sinyal Stereo. Dalam kesempatan kali ini kami ingin menyajikannya untuk Anda, para hobbyist dan praktisi elektronika di mana saja berada. Di bawah ini silakan dilihat dan dipelajari dulu gambar skemanya.

Bila Anda ingin mengetahui tingkat ke-stereo-an sinyal stereo yang tertangkap di pesawat penerima Anda, sebaiknya sekarang merakit Rangkaian Indikator Sinyal Stereo. Dalam kesempatan kali ini kami ingin menyajikannya untuk Anda, para hobbyist dan praktisi elektronika di mana saja berada. Di bawah ini silakan dilihat dan dipelajari dulu gambar skemanya.


Gambar Skema Rangkaian Indikator Sinyal Stereo



Rangkaian Indikator Sinyal Stereo di atas benar-benar berbeda dari apa yang biasanya kita temukan pada penerima radio FM, yang biasanya detektor nada pilot. Sebuah siaran stereo dari stasiun radio FM mengandung nada pilot, namun kehadiran nada pilot tidak selalu merupakan sinyal siaran stereo sejak pemancar FM nada mono melakukan siaran. Rangkaian ini mendeteksi perbedaan antara saluran kiri dan kanan, rangkaian ini dapat mendeteksi program stereoponis nyata. Ketika tidak ada perbedaan antara input sinyal R dan input sinyal L, output A1  dan output A2 pada potensial yang sama. Itu akan membuat sebuah rel virtual tanah pada setengah tegangan suplai.

Kamis, 14 Februari 2013

Pengertian Transistor


Pengertian Transistor adalah sebagai piranti komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai tiga elektroda (triode) yaitu dasar (basis), pengumpul (kolektor) dan pemancar (emitor). Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal, penyambung (switching) dan stabilisasi tegangan.
Transistor berasal dari bahasa transfer yang artinya pemindahan dan resistor yang berarti pengambat. Jadi pengertian transistor dapat di kategorikan sebagai emindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu tertentu.
Di bawah ini, gambar dan bentuk fisik dari  Pengertian Transistor :

Fungsi dari transistor bermacam-macam, di mana dapat juga berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor pertama kali di temukan oleh William Shockley, John Barden, dan W. H Brattain pada tahun 1948. Dan mulai di pakai dalam praktek pada tahun 1958. Ada 2 jenis transistor, yaitu transistor tipe P – N – P dan transistor jenis N – P – N.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam sebuah rangkaian elektronika. Seperti halnya dalam rangkaian analog yang di gunakan dalam amplifier (penguat). Dalam sebuah rangkaian-rangkaian digital , transistor di gunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa pengertian transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Cara kerja transistor pada umumnya hampir sama dengan resistor, yang memiliki tipe-tipe dasar modern. Ada dua tipe dasar modern, yaitu bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor juga memiliki jenis-jenis yang berbeda-beda. Secara umum transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori, seperti Materi semikonduktor, Kemasan fisik, Tipe, Polaritas, Maximum kapasitas daya, Maximum frekuensi kerja, Aplikasi dan masih banyak jenis lainnya.
Demikian bahasan singkat tentang Pengertian Transistor, semoga dengan membaca artikel ini anda bisa memahami lebih banyak lagi tentang komponen transistor dan jenis-jenis nya.